Evaluasi Kelayakan Mutu Ruang Tahanan di Satuan Kewilayahan Polres Bombana
Fokustenggara.com,BOMBANA Polres Bombana menggelar evaluasi kelayakan mutu ruang tahanan di Satuan kewilayahan. Hal tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan publik berbasis Hak Asasi Manusia (HAM), di Gazebo Intelkam Mapolres setempat, Selasa, Delapan Maret 2022.
Tim Puslitbang Polri Yang Hadir, meliputi AKBP Dr. Endro Sulaksono, S.Kom., M.Si yang bertindak sebagai Ketua Tim. Kemudian Konsultan BRIN DIPL-Ing Meidy Layooari. selanjutnya PembinaWilhemus Sanga, S.E., M.M, serta Penata Tk. I Mulyanto, S.E.

Diketahui evaluasi kelayakan mutu ruang tahanan di Satuan kewilayahan tersebut sebagai perwujudan fungsi kepolisian sebagai amanah dari Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Polri. Hal ini juga tentunya tidak lepas dari implementasi pelayanan prima Polri kepada masyarakat yang salah satunya ditunjukkan dari gelaran sarana dan prasarana bangunan ruang tahanan Polri.
Untuk itu, Puslitbang Polri melakukan penelitian dengan judul “kelayakan mutu ruang tahanan Polri di satuan kewilayahan dalam rangka meningkatan pelayanan publik berbasis HAM”.
Aspek penilitiannya menyasar pada tiga hal pokok, yakni:
[1] aspek kelayakan mutu ruang tahanan;
[2] aspek pemenuhan standar HAM; dan
[3] aspek kualitas pelayanan publik.
Penelitian di jajaran satuan kewilayahan Polda Sultra, dilaksanakan oleh 4 (empat) orang yaitu; Peneliti Dr. Endro Sulaksono selaku Ketua Tim dan didampingi anggota Tim yaitu Peneliti Mulyanto, S.E., Peneliti Yuli Pertiwi, S.E., M.M., dan Peneliti DIPL-Ing Meidy Layooari.
Selanjutnya, terdapat 6 (enam) lokasi sebagai sasaran uji petik pelaksanaan penelitian yaitu Polres Buton, Polres Baubau, Polres Bombana, Polres Konawe Selatan, Polresta Kendari, dan Mapolda Sultra.
Pengumpulan data pada saat penelitian menggunakan pendekatan mix-methode yaitu kuantitatif dan kualitatif.
Pengumpulan data kuantitatif dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner secara on-line melalui HP/android. Sedangkan pengumpulan data kualitatif dilaksanakan melalui focus group discussion, wawancara mendalam, dan observasi di lapangan.
Sementara itu, responden berasal dari anggota Polri/PNS dan masyarakat. Responden yang berasal dari anggota Polri/PNS bertugas pada fungsi Krimsus, Krimum, Narkoba, Sabhara, Tahti, Logistik, Propam, TIK, dan Taud. Sedangkan responden yang berasal dari masyarakat terdiri dari penghuni tahanan dan pengunjung tahanan.
Hasil yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah menemukan kondisi ruang tahanan saat ini dari 3 (tiga) aspek yaitu kelayakan mutu, pemenuhan standar HAM, dan aspek kualitas pelayanan publik.
Ketika temuan penelitian tersebut terdapat permasalahan, maka dijadikan rujukan untuk merumuskan rekomendasi strategis bagi pimpinan terhadap kelayakan mutu ruang tahanan Polri di satuan kewilayahan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis HAM.
Laporan: Red