Janda di Bombana Ucapkan Terimakasih ke Airlangga Hartarto, Ridwan Bae dan Heryanto Atas Program BSPS
Fokustenggara.com,BOMBANA-Wa Iya (53) kini dapat tersenyum dengan legah di dalam rumahnya. Bagaimana tidak., warga Desa Pulau Tambako, Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana ini tak lagi harus merogoh biaya yang sangat besar untuk merenovasi rumahnya yang sudah lama terbilang tak layak huni.
Ya!, Wa Iya adalah salahsatu dari 94 penerima manfaat bantuan stimulan perumahan swadaya atau yang biasa disebut BSPS dari program aspirasi Komisi V DPR RI di Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Saat dikunjungi di kediamannya, pada Selasa, 13 September 2022, banyak hal yang bisa diutarakan Ibu yang mengaku sudah menjanda sejak puluhan tahun ini. Katanya, bantuan stimulan perumahan swadaya dari program aspirasi Komisi V DPR RI ini sangat membantunya. Utamanya mampu mengurangi beban biaya dan pemikirannya.
“Karenanya, setelah diberitahu tentang siapa dibalik program ini, saya sangat berterimakasih kepada Bapak Airlangga Hartarto (Ketua Umum DPP Golkar) dan juga terkhusus Insinyur Ridwan Bae (Wakil Ketua Komisi V DPR RI). Terimakasih atas bantuannya Pak,” ujar Wa Iya.

Meskipun belum sepenuhnya selesai pembangunannya, Waiya mengaku telah tinggal dirumah barunya itu.
Lanjut, Waiya bercerita, kesusahannya menjadi seorang janda dengan empat orang anak yang ditinggal pergi oleh suami karena sesuatu hal yang tidak ia ceritakan, membuat dirinya tidak mampu membangun rumah yang lebih layak.
Jangankan untuk merenovasi rumahnya, lanjut Waiya., dulunya untuk biaya pendidikan keempat anaknya saja ia sudah sangat kesusahan. Dari empat orang anak yang ditinggalkan sang suami padanya hanya satu anak saja yang pendidikannya sampai ke jenjang sekolah menengah pertama (SMP).
“Anak kedua tidak bersekolah, anak ketiga tidak tamat SD (Sekolah Dasar), sedangkan anak ke empat hanya tamat SD,” ucap Ibu dua cucu ini.
Hal tersebut menurutnya karena kondisi ekonomi keluarganya yang tidak memungkinkanya untuk membiayai sekolah anaknya hingga ke jenjang yang lebih tinggi.
Kini, keempat anak Waiya sudah dewasa. Ada yang telah pergi merantau, Ada juga yang sudah menikah namun masih tinggal seatap dengannya. Menurut Waiyah, meski anak-anaknya sudah mampu mencari nafkah sendiri. bukan berarti Waiya harus diam dan berpangku tangan dirumah. Waiya mengatakan harus tetap bekerja untuk membiayai hidupnya sendiri.

Waiya bilang, untuk mendapatkan Rupiah ia harus kehutan mencari kayu bakar untuk dijual ke penadah. Selain itu Waiya juga harus memanfaatkan kerajinan tangannya membuat atap dari pelepah daun pohon nipa dan kelapa.
“Biasanya saya jual dua ribu rupiah perlembar. Tapi hasil dari bikin atap ini tidak lancar, kecuali ada pesanan,” urai Waiya bercerita.
Kendati dengan semua persoalan hidup tersebut Waiya sangat bersyukur dengan pembangunan rumah barunya yang sudah mendekati 100 persen tersebut. Apalagi bangunan perumahan dari BSPS partai Golkar tersebut dibuat dengan model semi permanen.
“Sekali lagi terimakasih, Ketua Golkar Pusat, Terimakasih juga Bapak Ridwan Bae. Semoga jadi Gubernur 2024 dan terimakasih juga Ketua Golkar Bombana,” pungkas Waiya.

Untuk diketahui, BSPS yang bersumber dari APBN tersebut turun melalui program aspirasi Partai Golkar yang juga melalui Komisi V DPR RI. Dikabupaten Bombana terdiri dari 94 unit yang tersebar di sejumlah Desa. Diantaranya, Desa Mapila, Desa Tapuhaka, Desa Baliara, Desa Batu Lamburi dan Desa Pulau Tambako.
Laporan:RF1