Game Mirip Lotre Taruhan Rokok Jadi Kesan Buruk IRT dan “Ortu” di Bombana, Polisi Diminta Selidiki
FOKUSTENGGARA.COM,BOMBANA-Penyelenggaraan pasar malam yang digagas di Pusat Ibu kota, di Kecamatan Rumbia untuk memeriahkan dan mengibur masyarakat di momentum hari Jadi Bombana yang ke-19 mengisahkan kesan buruk bagi sejumlah Ibu Rumah Tangga (IRT) dan orang tua (Ortu) anak diwilayah itu.
Pasalnya, pasar malam yang ramai akan aneka hiburan, jajanan tradisional, eletronik dan pakaian tersebut tidak semuanya mendapat penyambutan positif dari masyarakat.
Sebut saja salahsatunya game lempar panah berhadiah rokok yang kerap menjadi pilihan hiburan pengunjung di pasar malam.

Bukan karena hiburannya yang kurang menarik, menurut IRT dan sejumlah orang tua anak di Bombana, game berhadiah tersebut terbilang mirip dengan arena judi berkedok game.
“Suami-suami kita dari informasi tetangga sering terlihat memainkan game itu, bahkan sampai menghabiskan ratusan ribu uangnya, padahal seharian bekerja tapi uangnya dihabiskan ditempat itu. kasian kita anak istrinya dirumah,” ujar salah seorang ibu di Rumbia yang tidak mau namanya disebutkan, Rabu malam, (21/12/2022)
Selain itu, salahseorang orang tua lainnya mengaku game tersebut juga telah mempengaruhi sejumlah remaja dan anak didik, karena hadiah dan taruhan game tersebut berupa rokok.
“Anak-anak kita jadi belajar, bertaruh dan mengisap rokok, belum lagi karena game itu mereka sering beralasan minta uang untuk sesuatu yang tidak jelas, jadi mereka mulai belajar berbohong,” kata salah seorang Bapak di Rumbia.
“Cobalah kalau bisa Polisi selidiki game itu, kalau game itu memenuhi unsur judi supaya diberantas, jangan biarkan itu berlarut-larut karena yang namanya judi pasti mergikan masyarakat kita,” tambahnya.
Pantauan Fokustenggara.com dilokasi, pada Rabu malam, (22/12/2022) game lempar panah berhadiah rokok tersebut terletak diujung timur lokasi pasar malam, posisinya berdekatan dengan aneka hiburan anak.
Adapun kesatuan atau model permainan tersebut terdiri dari beberapa unsur., diataranya Papan berbentuk lingkaran yang bertuliskan angka 1 sampai 12 yang ditengahya masing masing diapik dua gambar bintang, fungsi papan ini sebagai penentu keberuntungan atau pemenang taruhan.
Pada saat permainan dimulai Papan lingkaran yang mirip papan lotre ini akan diputar mengikuti arah jarum jam, yang selanjutnya akan dilempar oleh salahseorang pemain menggunakan anak panah kecil yang terbuat dari besi tajam yang diujungya telah diberi bulu yang berfungsi sebagai penyeimbang anak panah tersebut.
Selanjutnya angka yang menjadi lokasi anak panah tersebut menancap akan menjadi pemenang taruhan, adapun peran dua gambar bintang sebagai simbol kemenangan milik bandar.
Selain itu terdapat meja pendukung yang memanjang, diatas meja yang sudah dilapisi baliho bergambar kotak-kotak kecil yang masing-masing didalamnya bertuliskan 1 angka, dimulai dari angka satu hingga 12, bedanya tanpa dua gambar bintang.
Fungsi meja ini sebagai tempat menaruh taruhan berupa rokok atau kartu berwarna yang nominal perlembarnya dinilai seribu rupiah, dengan harga kemenangan setara dengan sebungkus rokok. Adapun taruhan sebungkus rokok setara dengan 1 pak atau satu slop rokok.
Penyelengara game tersebut juga melibatkan perempuan-perempuan muda sebagai penjaga sejumlah meja taruhan. Masing-masing dari mereka mengawasi satu meja taruhan.
Hingga berita ini dirilis, dilokasi game tersebut masih terlihat ramai dan banyak diminati pengunjung.
Laporan: Refli