Dampingi Gakkum LHK Ambil Sampel di PT Panca Logam Grup, Masyarakat Duga Kuat Temuan Merkuri
BOMBANA,FOKUSTENGGARA.COM-Masyarakat Lingkar Tambang Desa Wumbubangka, Kecamatan Rarowatu, Kabupaten Bombana, Sultra, menduga kuat zat yang digunakan PT Panca Logam Grup untuk memisahkan biji emas dengan material lainnya adalah zat berbahaya berjenis Mercuri.
Hal tersebut disampaikan warga usai memastikan secara langsung Inspeksi Dadakan (Sidak) yang dilakukan Tim Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum LHK) wilayah Sulawesi dan Pos Gakkum LHK Kendari kelokasi perusahaan, guna membuktikan penggunaan zat merkuri yang beberapa waktu belakangan ini dialamatkan warga ke Perusahaan PT Panca Logam Grup.
Dari rekaman video yang diterima fokustenggara.com, Pada, Selasa, (16/5/2023)., tampak sejumlah masyarakat menunjukkan rasa kekecewaannya atas kinerja tim Gakkum. Warga menilai tim yang ditugaskan untuk mengambil sampel tersebut tidak bertugas secara sungguh-sungguh.
“Itu disana tanah kering, harusnya dia ambil sampel dilokasi ini yang berair. Itu sangat jelas bisa dilihat kasat mata. Merkuri itu,” ujar salah seorang warga sambil menunjuk selokan pembuangan air yang terhubung dengan lokasi pendulangan dan pembakaran emas PT Panca Logam Grup.

Menurut warga, disejumlah titik yang mereka tunjukkan kepada Tim Gakkum tersebut tampak jelas cairan putih berwarna perak terlihat. Warga menduga cairan itu adalah cairan raksa bekas pakai yang terbawah ke saluran pembuangan.
Namun sangat disayangkan dari sejumlah titik yang ditunjukkan oleh warga, Tim Gakkum nampaknya memilih untuk samasekali tidak mengambil satupun sampel.
“Harusnya itu cairan berwarna perak itu sampelnya yang harus di uji,” tegas pria dalam rekaman video.
Disampaikan, utamanya dilokasi corong pembuangan asap pembakaran emas. Dilokasi tersebut, limbah yang diduga bercampur raksa juga sangat jelas terlihat
“Harusnya diambil sebagai sampel. Kami hanya ingin memastikan hasilnya,” pungkas warga tersebut.
Saat dikonfirmasi, Haslin Hatta Yahya salah seorang pelapor mengatakan turunnya tim Gakkum Kendari yang terdiri lebih dari lima orang kelokasi perusahaan PT Panca Logam Grup tersebut adalah buntut dari laporan pihaknya., yang meminta agar dugaan penggunaan zat berbahaya berjenis merkuri dilokasi Tambang PT Panca Logam Grup ditangani secara profesional dan serius.
Namun Haslin sangat menyayangkan, apa yang diharapkan dari Tim Gakkum justru berbanding terbalik. Dari sekian spot yang ditunjukkan pelapor, Tim Gakkum sama sekali tidak mengambil sampel. Padahal kuat dugaan mereka dititik tersebut terdapat banyak kandungan merkuri yang ketika diuji laboratorium akan mengungkap kebenaran dugaan penggunaan air raksa yang sejak lama dilakukan oleh perusahaan.
Diungkapkan, bukan kali pertama pihaknya menemukan hal demikian. Menurut pria yang tinggal di Desa Wumbubangka ini, pada beberapa bulan lalu juga pihaknya bersama warga memergoki perusahaan menggunakan zat berbahaya yang diduga berjenis raksa atau merkuri dilokasi pendulangan dan pembakaran emasnya. Tepatnya pada Maret 2023 lalu.
Karenanya, Haslin berharap agar Aparat Penegak Hukum dapat menindak lanjuti sejumlah temuan tersebut. Dan agar pihak perusahaan PT Panca Logam Grup juga dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Padahal itu sebelumnya sudah beberapa kali kami laporkan. Karena kasian kita masyarakat yang merasakan dampaknya. Limbahnya bahkan hingga anak cucu kami,” pungkas Haslin.
Sementara itu, tim Fokustenggara.com yang berusaha masuk untuk melakukan konfirmasi ke perusahaan tidak diberi ruang. Wartawan hanya diizinkan berdiri didepan pintu gerbang perusahaan dengan kondisi pintu terkunci rapat.
Laporan: Refli