Gelar Pelatihan Digital Marketing, Sepakat Bombana Sindir Aktivitas Pertambangan Merusak Alam
FOKUSTENGGARA.COM,BOMBANA-Seniman Pemuda Kreatif (Sepakat) Bombana tidak pernah kehabisan ide dalam upaya merubah mindset berfikir masyarakat Bombana khususnya yang hanya menggantungkan hidupnya di sektor pertambangan emas yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan.
Tidak hanya mengajarkan cara pengelolaan produk kelapa menjadi Nata Decoco atau minyak kelapa murni, Virgin Coconut oil dan vas bunga di area pertambangan di Desa Wumbubangka, Kecamatan Lantari Jaya., sekelompok muda-mudi yang di pimpin Heryan Powatu ini kembali menggelar pelatihan digital marketing produk lokal di Kelurahan Lampopala, Kecamatan Rumbia, Jum’at, (8/12/2023).
Pesertanya berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pelaku usaha kecil hingga perorangan. Mereka tertarik untuk memahami lebih dalam tentang strategi pemasaran digital.
Egha Krisin bilang, Dukungan Organisasi Sepakat Bombana dalam pengembangan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital ini adalah upaya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat dibidang pemasaran digital, agar para wirausahawan ataupun pengusaha lokal yang telat memiliki brand dapat melek untuk menggunakan platform media dalam memasarkan produknya.
Pelatihan ini adalah sudah yang kesekian kalinya digelar, sebagai tindak lanjut dari kegiatan pengembangan produk lokal yang sebelumnya telah diselenggarakan di lampopala dan wumbubangka beberapa waktu lalu. Sebab untuk mengidentifikasi prodak apa saja yang telah diproduksi oleh masyarakat di bombana diperlukan pelatihan digital marketing untuk membantu pengusaha lokal dalam memasarkan produknya.
Pemateri yang juga merupakan anggota Sepakat Bombana ini menerangkan pemasaran konten, dan analisis data yang dijabarkan dalam pelatihan ini mampu memberikan pemahaman yang komprehensif kepada peserta agar dapat mengimplementasikannya dalam upaya pemasaran produk atau jasa secara online.
“Dengan semakin banyaknya pelaku usaha yang paham akan manfaat pemasaran digital, diharapkan dapat turut mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. Potensi keuntungannya akan jauh lebih baik, tentu melalui metode promosi penjualan produk yang telah jadi,” urai Egha, Jum’at (9/12/2023).
Sementara itu, tak kalah penting, diungkapkan Ketua Sepakat Bombana, Heryan Powatu, program ini perlahan diharapkan akan mengikis pola pikir masyarakat Bombana khususnya para penambang agar dapat beralih profesi sebagai pengusaha. Mereka dapat menghasilkan produk lokal yang memberikan keuntungan, namun tidak dengan cara merusak alam dan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan penduduk Bombana di masa yang akan datang.

Bukan tanpa alasan, menurut Sepakat Bombana sejak tahun 2009 aktivasi pertambangan emas di Bombana telah terdapat penggunaan zat berbahaya. Hasil penelitian Kampus Tritunas Makassar lembaga riset RIHN ) menemukan bahwa “(Hg) sebagai polutan utama telah ditemukan di area pertambangan emas skala kecil (SSGM), atau yang umumnya dikenal sebagai pertambangan emas skala kecil dan tradisional (ASGM).
Lanjut, analisis sampel rambut dari pekerja tambang di daerah Rau-rau dan Wumpubangka hasil penelitian Kampus yang dipimpin, Basri Mahmud itu juga menunjukkan adanya kontaminasi merkuri, menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang, terutama bagi pekerja perempuan dan anak-anak. Selain itu analisis sampel tanah menemukan bahwa pencemaran merkuri telah terjadi di tanah akibat pembuangan limbah dari tromol pengolahan emas.
Tidak hanya itu, kontaminasi merkuri juga terjadi pada tanaman rumput yang digunakan sebagai pakan sapi, menyebabkan peningkatan kadar merkuri pada sapi yang tinggal di sekitar area pertambangan emas.
“Karenanya, kami berharap para peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini sebaik mungkin untuk kemajuan usaha mereka, serta ikut memperkuat daya saing perekonomian di Bombana. Sejalan dengan itu kami juga berharap agar pertambangan yang dapat merusak alam dan lingkungan hidup terminimalisir,” pungkas Heryan Powatu. (red)