Darurat Tambang Ilegal di Bombana, LSM Perisai Mencium Ada Aroma Pembiaran
Fokustenggara.com,BOMBANA-Maraknya, dugaan aktivitas penambangan emas Ilegal di Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapat kiritikan keras dari Aktivis Pemerhati Lingkungan, Sosial dan Demokrasi (PERISAI) Kabupaten Bombana.
Ialah Ansar Achmad., Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perisai ini bukan saja menyoal masih maraknya aktifitas penambangan emas itu. Bahkan Ia menduga aktifitas penggerukan emas yang masif itu terkesan ada pembiaran.

Sebab setahunya, dari puluhan Izin Usaha Pertambangan emas yang pernah beroperasi di Bombana tersisah dua perusahaan saja yang perizinannya masih aktif.
“Selebihnya dan sebagaian besar penambang itu diketahui dilakukan secara ilegal,” ujar Ansar Achmad, Senin, (11/9/2022).
Diantaranya, dibeberkan Ansar, seperti yang terjadi di Kecamatan Rarowatu, Rarowatu Utara, Matausu, Poleang Utara dan Lantari Jaya.

Ansar menyebut, dampak dari penambangan ini menyebabkan kerusakan lingkungan yang luar biasa.
“Kerusakan lingkungan itu bahkan telah menyebabkan rusaknya sungai penyuplai air untuk pertanian di wilayah Kecamatan Rarowatu Utara dan Lantari Jaya,” urainya.
Yang tidak kalah mengkhawatirkan lagi, menurut Ansar, adanya dugaan dampak penggunaan air keras baik Raksa maupun Sianida sebagai satu satunya bahan untuk memisahkan biji emas dengan material lainnya saat ditambang menjadi ancaman kesehatan bagi generasi mendatang.
“Jika ini terus di biarkan, akan terjadi bencana lingkungan di masa mendatang yang tentu kita semua tidak inginkan,” ujar Ansar Achmad.

Dijelaskan Ansar, persoalan penambangan ilegal merupakan tindakan murni pidana yang semestinya mendapatkan konsekuensi hukum terhadap para oknum pelakunya. Namun faktanya hingga hari ini penambangan emas ilegal di Bombana terus. Ansar menilai kinerja Aparat Penegak Hukum (APH) dinilai tidak berkutik.
“Keluhan dan laporan warga tidak sedikit masuk ke APH. Namun hingga kini aktifitas penambang belum juga dihentikan,” pungkas Ansar Achmad.
Hingga berita ini dirilis wartawan belum bisa terkonfirmasi siapa saja oknum yang melakukan penambangan. Belum diketahui pasti backup siapa hingga sejumlah penambangan yang secara masiv itu masih terus berjalan. Dasar penambanganyapun belum terkonfirmasi berizin atau tidak.
Laporan: Refli
Baca Juga