Jaga Kestabilan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Ramadhan, Pemkab Bombana Gelar Gerakan Pangan Murah
FOKUSTENGGARA.COM,BOMBANA-Pemerintah Daerah Kabupaten Bombana melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Dinas Ketahanan Pangan setempat menggelar Gerakan Pangan Murah Keliling (GAUL) Komoditas Pangan Pokok dibilangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Eks MTQ Bombana, Kamis (29/2/2024).
Kegiatan tersebut digelar dalam rangka menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan, khususnya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat jelang Bulan Suci Ramadhan 1445 H mendatang.
“Sekaligus untuk menjaga agar harga pangan tidak mengalami inflasi,” ujar Sekda Bombana, Man Arfa saat membuka pagelaran pangan murah keliling.
GAUL merupakan inisiatif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk petani lokal, pedagang, dan konsumen, dengan tujuan untuk menciptakan sistem distribusi pangan yang efisien dan terjangkau.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Bombana dapat menikmati pangan berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau dan stabil,” ujar Man Arfa.
Man Arfa menjelaskan harga pangan di Kabupaten Bombana utamanya beras memiliki sedikit kenaikan. Namun kenaikannya relatif stabil. Hal ini disebabkan karena efek El Nino yang berdampak pada mundurnya musim tanam petani.
“Menurut laporan TPID Kabupaten Bombana, pasokan beras relatif aman jelang bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H/2024 M,” ungkap Man Arfa.
Lanjut prediksi di bulan Maret produksi beras mencapai 807,37 ton, ditambah impor kurang lebih1.500 ton dan bulan April 5.853,29 ton. Sedangkan Indeks Perkembangan Harga (IPH), pada akhir bulan Februari 2024 minggu ke-4 adalah -0,764 %.
“Dimana komoditas yang memberikan pengaruh terhadap IPH adalah cabai rawit (-0,997), cabai merah (-0,454), dan bawang merah (-0,233),” urai Man Arfa.
Man Arfa menekankan untuk menjaga agar harga pangan tidak mengalami inflasi ada beberapa hal yang perlu yang harus dilaksanakan. Diantaranya, peningkatan produksi pangan melalui Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Kemudian pemanfaatan lahan kosong untuk tanaman cabai, operasi pasar/gerakan pangan murah.
“Selanjutnya, memperluas kerjasama antar Daerah (KAD) terutama daerah surplus ke daerah defisit, baik di dalam maupun di luar wilayah untuk menjaga ketersediaan suplai komoditas,” urai Man Arfa.
Laporan:Refli