Martin Rianto, Dari ASN Untuk Wakil Rakyat Bombana Dapil Satu
Fokustenggara.com,Bombana-“Kecintaan, pengabdian terhadap tanah kelahiran tidak akan pernah habis dan termakan usia”, kata kata itulah yang tepat disandingkan untuk seorang pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bombana, Sultra, bernama Martin Rianto.
Betapa tidak? usai pensiun pada 1 Juni 2022 lalu, pria kelahiran Kasipute, 5 Mei 1965 ini langsung meluruskan niat terjun ke dunia Politik. Tidak main-main, Partai Golongan Karya atau yang biasa disebut Golkar menjadi pilihannya. Namanya kini tercatat sebagai Ketua Pengurus Kecamatan (PK) Rumbia partai berlogo beringin besutan Airlangga Hartarto itu.
“Melalui partai Golkar saya siap kembali mengabdi untuk Wonua Bombana. Saya optimis Golkar menang Pemilu, Pilkada dan Pilcaleg 2024,” ujar politisi bergelar Sarjana Ekonomi, yang juga Sekretaris Kosgoro Kabupaten Bombana ini
Menurutnya, akhir karir ASN bukalah sebagai penutup baginya untuk mengabdikan diri terhadap Kabupaten Bombana. Tokoh tua yang berdomisili di Kelurahan Lameroro Kecamatan Rumbia ini meyakini pengabdian terhadap daerah masih bisa ditempuh melalui jalur politik.
Meski umurnya tidak lagi terbilang Muda, Martin Rianto meyakini jiwanya masih sangat energik untuk memperjuangkan nasib masyarkat didaerah pemilihannya
“Insya Allah saya akan maju diputaran Pilcaleg ini, di daerah pemilihan satu (Dapil l) meliputi Rumbia, Rumbia Tengah, masaloka dan Mataoleo,” tegasnya.
Cerita Karir Pendidikan Hingga Sukses Menjadi ASN
Martin Rianto, mulai mengenyam dunia pendidikan sekolah dasar (SD) pada 1 Januari 1973 di SD NO.202 Lampopala hingga tamat pada Tahun 1978/1979.
“Pada saat itu tepatnya perpanjangan tahun ajaran,” tuturnya bercerita, Selasa, 9 Agustus 2022.

Lanjut, pada Tahun 1980 Ia melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama di SMPN. Kasipute. Namun hanya berjalan satu semester ia memutuskan pindah ke SMPN. 1 Kendari, di Kota Kendari, Sultra dengan alasan untuk menempuh pendidikan yang lebih baik.
Martin Rianto menamatkan pendidikan SMPNnya pada Tahun 1982. Setamatnya, Martin Rianto memilih Kota Ujung Pandang yang kini adalah Kota Makassar, Sulsel, menjadi lokasi merengkuh pendidikan menengah atasnya.
“1984 saya tamat SMA Ujung Pandang. Kemudian tepatnya 1985 saya masuk kuliah di IKIP Ujung Pandang, tutur Martin Rianto.
Tinggal di Kota Besar dengan segala kebutuhan yang serba mengeluarkan biaya nampaknya menjadi sedikit hambatan pendidikan seorang Martin Rianto. Pendidikan yang sudah berjalan dua semester itu harus kandas lantaran biaya hidup saat itu sangat susah.
“Kembalilah saya di Kendari. di Kendari saya di ajak Kakek Opi untuk mengajar di Yayasan Pendidikn SMP Gajah Mada selama 2 tahun mengajar,” urainya bercerita
Kemudian tepatnya pada tahun 1986 Martin Rianto mencoba peruntungan dengan bekerja sabagai kariawan yang disebutnya saat itu sebagai pegawai Honda di Kecamatan Rumbia.
Martin Rianto bekerja ditempat itu sampai pada tahun 1998 hingga menjelang sebelum pada akhirnya terjadi sedikit dinamika politik pada tahun 1999 yang menhantarkannya menjadi Kepala Desa selama 8 Tahun disalahsatu Desa di Bombana yang saat itu masih berstatus daerah Kabupaten Buton.
Lanjut Ia di Non Aktifkan sebagai Kades dikarenankan pada Tahun 2007 Ia terangkat sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil).
Singkatnya, setelah pengabdiannya selama 29 tahun sebagai ASN di Bombana di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ia dipesiunkan pada 1 Juni 2022 bertepatan dengan hari peringatan Lahirnya Pancasila. Jabatan terakhirnya adalah sekretaris Kelurahan Doule, Kecamatan Rumbia, Bombana, Sultra.
“Sebelum saya pensiun saya di daulat oleh peserta musyawarah untuk mejabat sebagai sekretaris MKGR Kabupaten Bombana,” pungkasnya bercerita.
Laporan:Rf 09