Pertama Dalam Sejarah, Sejumlah Rumah Warga Lantawonua Terendam Banjir, APH Jadi Sasaran Kemarahan
FOKUSTENGGARA.COM,BOMBANA-Masyarakat di Desa Lantawonua, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Bombana, dibuat Shock (terkejut )setelah mendapati air telah menerobos masuk kedalam rumah dan merendam sejumlah perabotan rumah mereka, pada Selasa, (14/5/2024) malam.
Tidak ada yang menyangka air akan merembes masuk kepemukiman, apalagi sampai merendam rumah warga.
Banjir ini adalah yang pertama dan terparah sejak Desa Lantawonua menjadi wilayah pemukiman puluhan tahun lalu. Padahal, meskipun deras, hujan yang mengguyur wilayah itu dianggap biasa saja karena hanya hitungan sejam-an lebih. Namun dampaknya membuat warga sangat terkejut.
“Tidak pernah banjir begini, dulu biasa hujan hingga sebulan tapi tidak pernah sampai rumah terendam air,” ujar salah-seorang warga yang berkeliaran diluar rumah menyaksikan rumah tetangganya yang terendam air.

Mereka menilai ini adalah dampak dari masivnya pembalakan atau penebangan hutan di pegunungan terdekat Desa Lantawonua.
Hutan yang salahsatu fungsinya disebut sebagai pencegah terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor itu saat ini sebagian besarnya dinilai telah rusak dijamah oleh tangan oknum yang tidak bertanggung jawab.
Pepohonan didalam hutan yang akar kuatnya menjadi penyerap derasnya air hujan itu telah rusak. Ratusan bahkan diduga telah mencapai ribuan pohon ditebang liar berdasarkan penuturan warga.
Parahnya, tidak tebang pilih, pepohonan disekitar hulu yang berfungsi menyerap air hujan serta akarnya menahan agar tanah tidak labil dan mudah longsor itupun disapu rata.
“Padahal diatas kita juga punya mata air minum, yang kalau itu ikut dirusaki kita juga akan rasakan krisis air bersih dimusim kemarau,” ujar warga marah.
Karenanya sejumlah Warga Lantawonua meminta agar stakeholder terkait, APH (Aparat Penegak hukum) segera melakukan langkah preventif agar tindakan yang merusak hutan dan lingkungan hidup sedapat mungkin mendapat penindakan yang serius.
“Sebelum semakin parah, kita tidak tau apa yang akan terjadi ke depannya lagi, disisi lain hutan kita terus ditebang pohonnya. Cukup sudah disosialisakan, kalau memang tidak bisa berhenti tangkap saja dan berikan hukuman sesuai hukum yang berlaku,” tegas warga geram.
Menurut sejumlah warga hal ini sudah beberapakali disampaikan di KPH setempat namun hingga saat ini pembalakan dibilangan Hutan lindung yang tak jauh dari pemukiman Desa Lantawonua masih terus terjadi.
“Dan memang kalau tidak bisa, apa gunanya itu Kehutanan, bubarkan saja, ganti atau pecat saja semua, pembalakan hari-hari didepan mata sampai saat ini terus dibiarkan ada apa ini?,” tutup warga kesal.
Pantauan Fokustenggara.com sejumlah rumah didesa Lantawonua terendam air setelah beberapa anak sungai yang membentangi wilayah tersebut meluap akibat diguyur hujan yang cukup deras.
Hingga berita ini dirilis tujuh buah rumah dilaporkan terendam air dengan ketinggian yang bervarian, hingga diatas lutut orang dewasa. Jumlah tersebut diprediksi masih bertambah. (RF)