Rapat TPID Sesultra, Pj Bupati Bombana Paparkan “Simantap” Salahsatu Inovasi Program Pengendalian Inflasi Pemkab Bombana
FOKUS TENGGARA.COM,BOMBANA – Guna menekan inflasi daerah, Pemerintah Kabupaten Bombana dibawah pimpinan PJ Bupati, Burahanuddin saat ini secara masih tengah melakukan pemantauan harga di pasaran. Langkah ini dinilai sebagai salahsatu upaya menekan dan memastikan kestabilan harga bahan pokok di Bombana.
“Dalam melakukan pemantauan, pemerintah daerah melalui dinas terkait juga telah membuat inovasi sistem aplikasi bernama Simantap,” demikian pemaparan PJ Bupati Kabupaten Bombana, Burahanuddindalam rapat tim pengendalian inflasi daerah (TPID) kepala daerah se- Sultra, yang digelar disalah satu hotel di Kota Kendari, Kamis 16 November 2023.
Kadis Sosial Sultra ini mengatakan kestabilan harga di Bombana setiap harinya akan terus terpantau dan terlaporkan melalui sistem aplikasi tersebut.
“Sehingga perkembangan harga setiap hari dapat kita pantau dan dapat kita kendalikan. Kita juga laporkan ke Kemendagri” kata Burhanuddin saat memaparkan langkah – langkah yang telah dilakukan dalam pengendalian inflasi.
Mantan PJ Bupati Konawe Kepulauan Sultra 2015 ini menerangkan, per November 2023, Indeks Perkembangan Harga (IPH) di wilayah penghasil emas dan ore ini sebesar 0,29 persen. Angka tersebut terus diupayakan agar tak sampai mines. Sebab jika mines, produksi di wilayah yang dipimpinnya ini tak bisa berkembang.
“Kami berharap agar produksi masyarakat bisa berjalan dengan baik. Kemudian daya beli masyarakat juga bisa berjalan tanpa mendapatkan lebih tinggi,” urai Mantan PJ Sekda Butur ini.
ASN yang juga pernah menjabat sebagai Kadis SDA dan Bina Marga Sultra ini bilang, ia juga telah menekankan kepada jajaran pemerintah lingkup Pemkab Bombana, agar selalu hadir dalam setiap persoalan yang ada di masyarakat.
“Dan kehadirannya harus memberi solusi,” tegas suami dari Fatmawati Kasim Marewa ini
Bukan hanya itu saja, dijelaskan Burhanuddin pemerintah Kabupaten Bombana juga sudah melakukan hal prioritas sesuai yang telah diarahkan oleh pemerintah pusat dalam hal pengendalian inflasi. Katanya Pemkab Bombana telah membuat inovasi satu hektar lahan satu OPD. Lahan tersebut dioleh menjadi lahan tanaman hortikultura.
“Kurang lebih 100-san ketar lahan telah ditanam secara bersamaan oleh OPD hingga pemerintah kecamatan,” urainya
“Kita sudah panen, bermacam tanaman horti. Hasilnya juga sudah dijual. Pengerjaan lahan juga memberdayakan masyarakat,”tambahya.
Lebih jauh, pemerintah daerah Bombana juga telah memberikan bantuan mesin pompa air dan sumur bagi para petani. Penyaluran bantuan tersebut dilakukan dalam masa musim kemarau panjang elnino.
“Dari intervensi pemerintah itu, banyak sawah petani yang bisa terselamatkan dari musim kemarau panjang. Agar produksi padi di Bombana tetap berjalan,” pungkas Burhanuddin. (adv)