Rembuk Stunting Aksi Tiga, PJ Bupati Bombana Makin Tegas Soal Pencegahan Kasus
BOMBANA,FOKUSTENGGARA.COM-Penjabat Bupati Bombana, Edy Suharmanto, resmi membuka Rembuk Stunting dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting tingkat Kabupaten Bombana. Rembuk Stunting, Aksi Tiga ini bertujuan untuk mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan serius di Indonesia secara nasional, di wilayah Kabupaten Bombana secara khusus.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Bombana mengatakan masalah stunting dan kekurangan gizi saat ini menjadi salah satu fokus pemerintah.
Ditargetkan untuk kasus stunting secara nasional 24,4% turun menjadi 14% di tahun 2024.
Saat ini prevalensi stunting tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara, berada di angka 30% sementara untuk presentase Kabupaten Bombana 30,4% tahun 2023.
“Pemerintah sangat mengupayakan dengan serius percepatan penurunan stunting,” urai Edy Suharmanto usai membuka Rembuk Sunting dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting tingkat Kabupaten Bombana di Aula Tanduale Kantor Bupati Bombana, Kamis, (6/6/2024).
Edy Suharmanto berujar, dengan mempertimbangkan waktu yang tersisa, Ketua TPPS Kabupaten Bombana harus segera memantau dan mengevaluasi pelaksanaan percepatan penurunan stunting.
“Jika ditemukan isu yang dapat menghambat pencapaian target, agar segera diatasi,” tegas Edy Suharmanto.
Ada dua hal pokok yang bisa membantu percepatan penurunan prevalensi stunting menurut Edy Suharmanto, yang pertama, percepatan penurunan stunting memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak.
“Kedua, kolaborasi kerja berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan konvergensi antar program hingga ke tingkat desa/kelurahan untuk menurunkan stunting.
Terkait pengukuran dan intervensi serentak percepatan penurunan Stunting tingkat Kabupaten Bombana yang baru saja dilaunching PJ Bupati menjelaskan intervensi tersebut sudah tertuang dalam peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2024 pasal 20 ayat 4.
“Tentang laporan realisasi capaian pelaksanaan posyandu sampai dengan bulan berjalan minimal 95% dari target yang telah di tetapkan,” urainya.
Edy Suharmanto menambahkan, saat ini cakupan kunjungan masyarakat ke posyandu baru mencapai 51,36% dari target yang telah ditetapkan. Karenanya Ia meminta kepada para camat, kepala puskesmas, kepala desa dan lurah untuk terus mendorong peningkatan partisipasi masyarakat untuk berkunjung ke posyandu.
“Atau fasilitas kesehatan lainnya, dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia secara gratis di antaranya puskesmas laut keliling, ambulance desa atau transportasi gratis lainnya,” ujarnya.
Edy Suharmanto juga berharap kepada para lembaga swadaya masyarakat, swasta, mitra pembangunan, dan media, agar dapat mendukung dan mengawal pelaksanaan percepatan penurunan stunting ini.
“Pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri, tetapi memerlukan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak,” pungkasnya. (red)