Sepakat Bombana Gelar Bintek Peningkatan Kualitas Pengemasan Produk Terasi Lokal Bombana
BOMBANA,FOKUSTENGGARA.COM-Seniman Pemuda Kreatif (SEPAKAT) Bombana menggelar bimbingan teknis (Bintek) peningkatan kualitas dan pengemasan produk terasi khas Bombana, di Kantor Kelurahan Lampopala, Kecamatan Rumbia, Sabtu, (11/2/2023).
Dengan menggandeng Research institute for Humanity and Nature (RIHN) yang bekerjasama dengan Institut Teknologi dan Kesehatan Tri Tunas Nasional., Organisasi Sepakat Bombana langsung menyasar puluhan pelaku usaha terasi khas di Kabupaten Bombana sebagai pesertanya.
Ketua Sepakat Bombana, Heryan Puwatu mengatakan target dari bimbingan ini adalah memandu para pelaku usaha terasi di Bombana dalam mengambangkan inovasi pengemasan produk terasi tradisional Bombana.

Selain itu membantu para pelaku usaha menengah kecil mikro (UMKM) itu mendesain model, manajemen, promosi dan pemasaran produk terasi tradisional Bombana.
“Sehingga memiliki nilai tambah ekonomi di pasaran,” ujar Heryan Puwatu kepada Fokustenggara.com, Sabtu, (11/2/2023).
Sementara itu, Rektor Institut Teknologi dan Kesehatan Tri Tunas Nasional, Basri Mahmud menjelaskan, tujuan dari Bintek ini digelar untuk memberikan terobosan baru terhadap penghasilan masyarakat.
“Dilatar belakangi keinginan untuk memberikan terobosan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang salah satunya dengan pengolahan produk lokal termasuk usaha terasi tradisional Bombana yang saat ini,” terangnya.
Menurutnya dengan meningkatnya pendapatan masyarakat melalui pengolahan terasi yang lebih inovatif akan mendorong masyarakat untuk meninggalkan pekerjaan di sektor tambang.
“Yang dalam sepuluh tahun terakhir ini telah memberi dampak kerusakan lahan di Bombana, kerusakan sepanjang sungai, vegetasi, dan penggunaan lahan pertanian,” ujar Basri Mahmud.
Sementara, Lurah Lampopala, Idrus menerangkan,setelah melakukan identifikasi diwilayahnya, memang ada beberapa masalah utama yang dihadapi oleh para pelaku usaha terasi. Diantaranya adalah ketersediaan bahan baku yang tidak berkesinambungan. Kemudian teknologi pengeringan yang masih tradisional.
Tak hanya itu, kemasan yang belum menarik dan kemampuan promosi produk yang belum meluas juga adalah salahsatu kendala lainnya.
Karenanya setelah pagelaran bintek ini, Lurah Lampola ini berharap dapat ditemukan solusi dalam model pengemasan produk terasi Bombana yang menarik, higienis disertai model promosi dan pemasaran yang lebih inovatif.
“Sehingga kualitas nilai produk terasi meningkat yang tentu akan meningkatkan nilai ekonomis dan dapat menjangkau pasar di luar area Bombana,” pungkasnya.
Laporan: Refli