Strategi PJ Bupati Bombana Dalam Menekan Inflasi
FOKUSTENGGARA
FOKUSTENGGARA.COM,BOMBANA-Penjabat Bupati Bombana, Burhanuddin tidak pernah setengah hati menangani suatu persoalan yang berkaitan langsung dengan masyarakatnya.
Sebut saja saat ini, pemimpin yang berhasil membuat kapulauan Kabaena, Bombana terang 24 jam setelah 20 tahun gelap ini sedang fokus menangani penekanan Inflasi dan dampak dari bencana elnino (kemarau panjang) yang turut menimpah kabupaten bekas otoritas Buton ini.
Padahal terbilang baru saja kemarin Pria kelahiran Luwu 20 Mei 1965 ini bertolak dari Kepulauan Kabaena. Meskipun dengan padatnya agenda, rupanya mantan PJ Bupati Konawe Kepulauan masa Bhakti 2015 ini masih sempat berkunjung ke Pasar Sikeli Kecamatan Kabaena Barat, Minggu (5/11/2023). Agenda tersebut berkaitan dengan upaya menekan inflasi daerah dan dampak elnino.
Sebaliknya ke ibu Kota Kabupaten, Senin (6/11/2023) Bertempat di ruang rapat Measa Laro Kantor Bupati Bombana, Kadis Sosial Sultra ini langsung menggelar zoom meeting rakor inflasi bersama Sekda Bombana, Man Arfa, beserta sejumlah pejabat eselon dua lingkup Pemkab Bombana.
Tidak menunda besok, seusai rapat tersebut digelar, insinyur Burhanuddin lalu melanjutkan rapat koordinasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bombana. Pun rapat tersebut juga langsung dipimpin olehnya sebagai penjabat Bupati Bombana.
Dalam rapat tersebut, ASN yang juga pernah menjabat sebagai PJ Sekda Butur ini menegaskan, agenda tersebut merupakan bagian dari serangkaian langkah untuk mengatasi permasalahan harga dan pasokan barang yang dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat di Kabupaten penghasil biji emas dan ore.
Ada tujuh hal yang menjadi penegasan mantan Kadis Bina Marga dan SDA Sultra ini. Diantaranya;
Kegiatan pengendalian inflasi dibutuhkan keseriusan dan kerjasama yang baik.
Kemudian, menurutnya jika ada regulasi ataupun aturan terkait pengendalian inflasi untuk segera ditindaklanjuti.
Lanjut, program gerakan menanam hortikultura 1 (satu) Ha 1 (satu) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tetap dilanjutkan dan dimonitoring setiap OPD.
Kemudian, kegiatan pengendalian inflasi yang sudah dilaksanakan harus dipublikasi ke masyarakat. Lanjut program bantuan bibit ke masyarakat perlu ada pendampingan pembinaan.
Menggunakan dana BTT utk pengendalian inflasi, stunting dan kemiskinan ekstrem, serta yang terakhir, “Kepatuhan memberikan laporan menjadi hal yang penting untuk pengukuran kinerja pengendalian inflasi,” pungkas Burhanuddin.
Laporan: Ref