Strategi PJ Bupati Bombana Tangani Stunting di Bombana
BOMBANA,FOKUSTENGGARA.COM-Penjabat Bupati Bombana, Burhanudin memaparkan strategi dan praktek secara cepat menangani Stunting di Kabupaten Bombana dapat dilakukan dengan kerjasama semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kecamatan, Lurah serta Desa dengan mengintervensi secara langsung pengidap Stunting.
Menurut Burhanudin, misalkan jika saja setiap OPD yang berjumlah 30 di Kabupaten Bombana masing-masing dapat mengintervensi tiga sampai empat orang anak yang mengidap stunting itu akan secara langsung dapat berdampak pada penurunan angka Stunting di Bombana.
Belum lagi misalkan, setiap pemerintah kecamatan yang berjumlah 22 masing-masing dapat mengintervensi atau bertindak sebagai bapak angkat dari masing-masing dua orang pengidap Stunting.
“Desa-Desa dan Kelurahan juga masing-masing satu. Kalau itu kita lakukan saya pikir Stunting kita itu selesai,” ujar Burhanudin, dihadapan seluruh peserta Rembuk Stunting Aksi 3 di Aula Tanduale Kantor Bupati Bombana, Kamis, (13/7/2023)
Menurut Burhanudin langkah intervensi secara langsung oleh sejumlah stakeholder seperti ini lebih nampak. Tingkat keberhasilanya pun menurut mantan Bupati Konawe Kepulauan Sultra ini dapat diukur.
Apalagi lanjut Burhanuddin, berdasarkan informasi dan data dari Dinas Kesehatan dan Badan Keluarga Berencana setempat, pengidap Stunting di Bombana saat ini telah terdata berdasarkan nama dan alamat tempat tinggalnya. Hal tersebut secara langsung memudahkan pemerintah saat akan melakukan intervensi terhadap pengidap Stunting dilapangan.
“Soalnya kalau kita hanya bicara teori data hanya berputar kepada kita saja., itu sama saja hanya sekedar menggugurkan kewajiban kita bahwa kitas sedang melaksanakan program penanganan Stunting, tetapi aksi nyata dilapangkan itu tidak nampak,” kata Burhanuddin.
“Karenanya saya mau kita nomor satukan program yang kita benar-benar diukur keberhasilannya,” timpalnya menambahkan.

Menurut Burhanudin strategi intervensi langsung yang dipaparkannya ini merujuk prevelensi 30 persen kasus Stunting di Bombana. Menurutnya jika sesuai data prevelensi 30 persen tersebut maka terdapat kurang lebih tiga ratusan anak yang mengidap stunting yang perlu diintervensi secara serius oleh OPD, Camat, Lurah serta Desa dan lainnya.
Dijelaskan intervensi yang dimaksud ialah dalam bentuk edukasi baik kepada anak maupun orang tua terkait pola hidup dan pola asuh yang mencegah terjadinya stunting. Selain itu intervensi yang sangat penting adalah penangan secara langsung dalam bentuk pemberian vitamin dan gizi bagi penderita stunting.
“Karenanya saya minta kepada kita semua bertanggung jawab secara tugas dan moril supaya kita sama sama. Kita antar dan sentuh saudara atau keluarga kita yang didalamnya ada anak-anak kita yang masuk kategori Stunting. Stunting bukan saja hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah tetapi Semua stakeholder harus berkolaborasi, bekerja sama untuk sama sama kita bekerja, mencegah bahkan menghilangkan angka Stunting di Daerah kita,” ujar Burhanuddin.
Lebih jauh, Burhanuddin menjelaskan, berdasarkan data prevelensi Stunting di Bombana masih diatas 30 persen, sementara target pemerintah berdasarkan peraturan presiden tahun 2025 angka stunting paling tinggi adalah 14 persen. Artinya, jika membandingkan target pemerintah pusat dengan kasus yang saat ini ditangani Pemkab Bombana masih terdapat 15 persen yang menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh pemerintah setempat.
“Jadi pesan saya, teman teman para OPD camat para lurah semua pengurus kesehatan disemua wilayah yang ada di daerah mari kita sentuh saudara saudara kita yang Hari ini masuk dalam kategori kelurga yang kena Stunting,” ujar Burhanuddin.
“Kemudian program pencegahan harus dan wajib secara rutin dilakukan. Jangka pendek dilakukan dengan mengintervensi langsung. Program wajib jangka panjang harus dilakukan secara rutin dan itulah kerja kerja teman kita di puskesmas, kecamatan di Desa-desa memberikan intervensi mengontrol ibu-ibu hamil harus ke Posyandu setiap bulan harus diberi vitamin dan lain,” pungkasnya.
Laporan: Refli